Hari Raya Idul Adha tahun ini kemungkinan berbeda, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengusulkan adanya kalender Hijriyah global yang bisa menjadi alat pemersatu. Muhammadiyah juga meminta masyarakat menyikapi potensi perbedaan Idul Adha 1443H secara biasa.
“Kalau misalkan besok ada perbedaan, sikapi saja sebagai hal yang biasa. Dan yang paling penting semua menghayati ibadah kurban dan lebih-lebih di era pandemi,” kata Haedar dikutip dalam laman resmi Muhammadiyah, Jumat (24/6/2022).
Haedar mengatakan, potensi perbedaan penetapan hari-hari besar Islam akan selalu terus menerus ada selama belum ada kalender hijriyah yang bersifat global. “Kita selama belum punya kalender hijriyah internasional yang bersifat global itu memang di banyak kawasan akan sering berbeda,” ujar dia.
Meskipun begitu, Haedar tak menginginkan perbedaan Idul Adha menjadi pemicu ketidakharmonisan masyarakat. Dia menyampaikan bahwa concern Muhammadiyah saat ini adalah persatuan bangsa, terutama dalam keragaman suku, agama, ras, dan golongan,
“Bahkan mungkin nanti 2024 yang auranya sudah ada dinamika politik tetap mengutamakan kebersamaan, persatuan dalam perbedaan,” tuturnya.
erakhir Haedar mengajak kepada seluruh umat Islam untuk menyalurkan hewan kurban. Terutama di pandemi covid-19, menurut nya ibadah kurban saat ini justru memiliki makna lebih.
“Kami mengimbau kepada umat Islam lebih-lebih yang kelebihan untuk berkurban, mari kita syiarkan, gelorakan berkurban untuk berbagi bagi saudara-saudara kita yang memerlukan,”ujarnya.
Usulan adanya kesepakatan kalender Hijriyah secara global sudah lama didengungkan. Tiadanya kalender Hijriyah global ini membawa dampak kekacauan dalam penentuan hari-hari penting keagamaan dan ibadah Islam seperti awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah
Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Adha 1443H/2022M jatuh pada tanggal 9 Juli 2022. Sementara itu, Kemenag dan LF PBNU baru akan menggelar rukyah hilal penentuan 1 Dzulhijjah 1443 H pada Rabu 29 Dzulqo’dah 1443 H yang bertepatan dengan 29 Juni 2022.*
Rep: Ahmad
Sumber : www.hidayatullah.com