Oleh : Ustadz Wandi Bustami
www.hidayatullahsleman.org | ORANG-orang beriman sangat merindukan ingin bertemu dengan Allah swt sesegera mungkin. Mereka tidak ingin berlama-lama di dunia ini, karena mereka paham bahwa ketika bertemu dengan Penciptanya telah dipersiapkan untuknya tempat yang indah. Baginya hidup di dunia hanya menghalangi untuk meraih tempat yang indah tersebut.
Dalam hadits disebutkan wafatnya orang beriman diperlihatkan kepada tempat duduknya di dalam Surga. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ عُرِضَ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ غُدْوَةً وَعَشِيًّا إِمَّا النَّارُ وَإِمَّا الْجَنَّةُ فَيُقَالُ هَذَا مَقْعَدُكَ حَتَّى تُبْعَثَ إِلَيْهِ
Artinya: Dari Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhuma mengatakan, Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian meninggal, huniannya akan diperlihatkan baginya di waktu pagi dan sore, entah neraka ataukah surga, lantas dikatakan kepadanya ‘Ini hunianmu’ yang demikian terus berlaku hingga kiamat tiba.” (HR:Bukhari).
Namun bila di akhir zaman nanti, orang-orang ingin meninggalkan dunia yang fana ini bukan karena ingin segera bertemu dengan Allah swt. Akan tetapi disebabkan beratnya tekanan hidup. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ
“Artinya Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga seseorang melewati kuburan seseorang, lantas mengatakan; ‘duhai sekiranya aku menggantikan dia.’” (HR: Bukhari dan Muslim).
Ibnu Bathal (w 449 H) berkata: Orang-orang beriman yang menjumpai fitnah akhir zaman tidak ingin berlama-lama hidup dunia ini. Keinginan meninggalkan dunia bukan karena suka akan bertemu sang Pencipta, melainkan beratnya cobaan hidup.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ عَلَى الْقَبْرِ فَيَتَمَرَّغُ عَلَيْهِ وَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ مَكَانَ صَاحِبِ هَذَا الْقَبْرِ وَلَيْسَ بِهِ الدِّينُ إِلَّا الْبَلَاءُ
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, dunia tidak akan lenyap hingga seseorang melintasi kuburan lalu berhenti di atasnya dan berkata, ‘Andai saja aku adalah penghuni kuburan ini, ‘ sementara ia tidak memiliki agama selain cobaan’.” (HR: Muslim).
Baca: Fitnah Akhir Zaman; Beriman Pagi Hari, Kafir di Sore Hari
Dalam riwayat disebutkan bahwa akan datang suatu zaman dimana orang yang berpegang dengan agama bagaikan menggenggam bara api. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
Artinya: Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu masa yang ketika itu orang yang sabar di atas agamanya seperti menggenggam bara api.” (HR: Tirmizi)
Keadaan yang paling buruk dan berat di akhir zaman ialah ketika Dajjal muncul. Setiap orang mukmin yang tidak ikut perintahnya akan dibunuh.
Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعَرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
Artinya: Dari Hudzaifah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Dajjal, buta mata sebelah kanan, berambut ikal, bersamanya ada surga dan neraka, nerakanya adalah Surga dan surganya adalah Neraka.” (HR: Muslim)
Makna Surga dan Neraka di tangannya ialah orang tergiur dengan tipu muslihat Dajjal.*/Wandi Bustami, asatidz Tafaqquh Study Club
Sumber : www.hidayatullah.com