Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam bagi Rasulullah Muhammad bin ‘Abdillah, juga untuk segenap keluarga dan Sahabatnya. Wa ba’du.
Naskah utama buku ini merupakan terjemahan yang telah dimodifikasi dan dikembangkan dari kitab Tadzkiratu as-Sami’ wa al-Mutakallim fi Adabi al-‘Alim wa al-Muta’allim (pengingat bagi pendengar dan pembicara tentang adab guru dan pelajar) karya al-Imam Badruddin Ibnu Jama’ah al-Kinani.
Badruddin Ibnu Jama’ah, lengkapnya adalah al-Imam al-Qadhi
Abu ‘Abdillah Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jama’ah al-Kinani
al-Hamawi asy-Syafi’i. Lahir di Hamah (Syam) tahun 639 H dan wafat di
Mesir tahun 733 H. Pernah diangkat sebagai khathib di Al-Quds, kemudian qadhi
Mesir, lalu qadhi Syam, sampai akhirnya dikembalikan sebagai qadhi
Mesir hingga berusia lanjut, lalu mengundurkan diri hingga wafat di rumahnya.
Termasuk ulama’ hadits, fiqh, tafsir, ushul, dan ilmu-ilmu lainnya. Di antara
karyanya adalah Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal
Muta’allim yang menjadi “bahan utama” buku ini, al-Manhal ar-Rawiy fil
Hadits an-Nabawi, Kasyful Ma’ani fil Mutasyabih minal Matsani, Ghurratu
at-Tibyan liman lam Yusamma fil Qur’an, Tahrirul Ahkam fi Tadbiri Ahlil Islam,
Mukhtashar fi as-Sirah an-Nabawiyah, dan lain-lain. Kebanyakan karya ini
masih berupa manuskrip dan belum dicetak.
Kami hanya menerjemahkan bagian kitab yang berkaitan
dengan adab guru dan murid, sekaligus menambahkan muqaddimah dan satu
bab penutup, juga sejumlah ayat, hadits, dan atsar ulama’ dalam
topik-topik terkait dengan menyebutkan sumber-sumbernya. Sengaja dinukilkan
banyak sekali atsar dari para ulama’ – selain ayat dan hadits – dengan
tujuan mendekatkan dan memperkenalkan mereka kepada para guru dan murid di
zaman kita. Semoga dengan pengenalan ini terber-sit keinginan untuk meneladani adab,
akhlak, dan tindak-tanduk mereka; serta mendoakan mereka. Sebab, merekalah
matarantai penyambung aga-ma Allah hingga ke zaman kita. Andai
bukan melalui mujahadah mereka dalam mengemban dan menyebarkan ilmu,
kita tidak tahu seperti apa keadaan kita di masa kini. Semoga Allah
merahmati mereka semua!
Semula, buku ini disusun berdasar Adabul ‘Ulama’ wal
Muta’allimin (adab guru dan pelajar), karya Syaikh al-Husain bin al-Manshur
al-Yamani (w. 1050 H). Kitab ini ternyata merupakan ringkasan dari Jawahiru
al-‘Uqdain fi Fadhli asy-Syarafain Syarafil ‘Ilmi al-Jaly wa an-Nasab al-‘Aly
(permata-permata dua untaian perihal dua kemuliaan: kemuliaan ilmu yang agung
dan kemuliaan garis keturunan yang luhur) karya Syaikh Nuruddin Abul Hasan
as-Samhudy (844-911 H), mufti Madinah di zamannya. Setelah kami telusuri, keduanya
berpijak pada karya Imam Badruddin Ibnu Jama’ah al-Kinani. Maka, setelah
mendapati sumber aslinya, kami sepenuhnya merujuk kepadanya dan menjadikan dua
karya lain tersebut sebagai pelengkap.
Kami sengaja memperbanyak penukilan riwayat karena atsar-atsar
tersebut sebenarnya juga merekam teori, pemikiran, dan tradisi pendidikan
klasik yang berakar kepada nilai-nilai Islam. Seluruhnya melaporkan bagaimana umat Islam memperagakan
nilai-nilai tersebut di bidang ini. Semoga melaluinya bisa
terbit ilham untuk meneliti, menganalisis, dan merumuskan bangunan teori serta praktek pendidikan Islam di era kontemporer. Tentu saja, apa yang dinukil di sini belum mencakup keseluruhannya,
namun sebatas yang kami ketahui dan terjangkau oleh pembahasan buku ini. Masih
ada sejumlah besar pertanyaan yang jawabannya tidak bisa disajikan dalam buku
bersahaja ini dan harus diteliti dengan cermat ke dalam sumber-sumber aslinya
secara langsung.
Penting diingat sekali lagi bahwa tujuan utama penyusunan
buku ini adalah sebagai pegangan bagi para guru dan murid dalam menapaki jalan
ilmu, serta
bersiap sedia untuk menapaki jalan kehidupan yang sesungguhnya, sehingga mereka bisa terhindar dari aneka kesalahan dan kelak meraih
manfaat dari
ilmu-ilmu yang mereka pelajari, yaitu kehidupan yang lurus dan kebahagiaan dunia akhirat.
Oleh karena itu, isinya dibuat ringkas dan ringan, serta
disusun dalam gaya bertutur dan berdialog langsung; dengan diperkaya oleh
nukilan-nukilan dari ayat-ayat Al-Qur’an, hadits-hadits Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, dan atsar para ulama’ yang dimuat bersama teks
asli dan sumber-sumber kutipannya; sehingga lebih mudah dikoreksi oleh siapa
saja yang lebih ahli bila terjadi kekeliruan penerjemahan sekaligus bisa
dirujuk ke kitab-kitab asalnya jika ingin mendapat penjelasan lebih lengkap.
Semoga
adab-adab yang dipaparkan dalam buku ini membimbing dan menghiasi perjalanan
hidup kita, juga anak-anak dan generasi kita. Semoga
buku ini diberkahi dan bermanfaat, di dunia maupun akhirat.
Amin.
Sumbersekar, Muharram 1441 H